Mengapa Ayah yang Terlibat Baik untuk Ibu

Kehadiran ayah yang terlibat secara aktif dalam pengasuhan anak dan mendukung istri selama masa kehamilan bukan hanya memberikan dampak positif pada anak, tetapi juga pada ibu.

Sebagaimana infografik dari National Fatherhood Initiative menunjukkan, ibu mendapatkan manfaat besar ketika ayah terlibat, mulai dari kesehatan fisik, emosional, hingga kualitas hubungan pernikahan yang lebih baik.

Dalam perspektif Islam, Al-Qur’an, hadis, dan pendapat ulama klasik seperti Abu Zaid Al-Balkhi juga memberikan landasan kuat untuk peran penting ayah dalam keluarga.

Manfaat Kehadiran Ayah bagi Ibu

Peningkatan Perawatan Prenatal Ayah yang terlibat membantu ibu lebih mungkin mendapatkan perawatan prenatal secara rutin.

Dalam Islam, tanggung jawab seorang ayah mencakup menjaga kesejahteraan fisik ibu selama kehamilan. Al-Qur’an menyatakan:

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf.”

(QS. Al-Baqarah: 233)

Kesehatan Mental Ibu Rasulullah SAW memberikan contoh bagaimana memperlakukan istri dengan kasih sayang, yang menjadi penopang utama kesehatan emosional ibu. Beliau bersabda:

“Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik terhadap keluargaku.”

(HR. Tirmidzi)

Dengan dukungan ayah, risiko stres dan depresi pasca melahirkan dapat diminimalkan. Ibu yang merasa didukung secara emosional cenderung lebih stabil dalam menghadapi masa-masa sulit setelah kelahiran.

Keseimbangan Beban Pengasuhan Kehadiran ayah yang terlibat membantu ibu mengurangi stres dalam pengasuhan.

Ini memberikan waktu bagi ibu untuk beristirahat, yang penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Rasulullah juga menjadi teladan dalam membantu pekerjaan rumah tangga, sebagaimana diriwayatkan:

“Beliau biasa membantu pekerjaan rumah tangga.”

(HR. Bukhari)

Kualitas Pernikahan yang Lebih Baik Kehadiran ayah dalam pengasuhan menciptakan hubungan yang lebih harmonis dalam pernikahan.

Abu Zaid Al-Balkhi dalam karyanya Masalih al-Abdan wa al-Anfus menekankan pentingnya keseimbangan emosional dalam keluarga.

Beliau menyebutkan bahwa salah satu cara mencapai kebahagiaan emosional adalah melalui hubungan pernikahan yang harmonis, di mana pasangan saling mendukung dalam peran masing-masing.

Peran Ayah dalam Perspektif Psikologi Islam

Abu Zaid Al-Balkhi, seorang ulama dan pionir psikologi Islam, menjelaskan pentingnya keseimbangan fisik dan mental dalam keluarga.

Menurutnya, ayah yang terlibat memberikan stabilitas emosional, tidak hanya bagi anak, tetapi juga bagi istri.

Kehadiran ayah dalam rumah tangga menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga ibu dapat menjalankan perannya tanpa tekanan yang berlebihan.

Islam dan Kehadiran Ayah

Islam menempatkan tanggung jawab keluarga sebagai salah satu amanah terbesar bagi seorang pria.

Ayah tidak hanya berperan sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai pelindung, pembimbing, dan pendukung utama bagi istri dan anak-anaknya:

“Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.”

(QS. An-Nisa: 34)

Kesimpulan

Kehadiran ayah yang terlibat memberikan manfaat besar bagi ibu dalam berbagai aspek.

Perspektif Islam dan psikologi klasik, seperti pandangan Abu Zaid Al-Balkhi, menegaskan pentingnya peran ayah dalam menciptakan keseimbangan dalam keluarga.

Dengan mendukung ibu selama kehamilan dan pengasuhan, ayah tidak hanya memenuhi tanggung jawabnya, tetapi juga membangun fondasi keluarga yang kokoh untuk generasi mendatang.

Referensi:

National Fatherhood Initiative. (2024). Father Facts: Ninth Edition.

Al-Qur’an dan Terjemahannya.

Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.

Abu Zaid Al-Balkhi. Masalih al-Abdan wa al-Anfus.

HR.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *